Senin, 09 Maret 2009

pengolahan biji karet & bonggol pisang

PENGOLAHAN BIJI KARET MENJADI MAKANAN
DAN
PENGOLAHAN BONGGOL PISANG MENJADI KERIPIK

I.1. Tujuan pengolahan biji karet :
Untuk mengetahui manfaat dari biji karet yang dibuat untuk dimnfaatkan menjadi bahan makanan
I.2. Tujuan pengolahan bonggol pisang
Mahasisiwa dapat melakukan pengujian dan pemanfaatan bonggol pisang yang selama ini bonggol pisang dianggap tidak dapat dimanfaatkan.

Dasar teori

1. Bunga dan buah
Tanaman Karet adalah tanaman berumah satu ( monoecus ). Pada satu tangkai bunga yang berbentuk bunga majemuk terdapat bunga betina dan bunga jantan. Penyerbukannya dapat terjadi dengan penyerbukan sendiri dan penyerbukan silang.
Pohon karet mulai berbunga pada umur kurang lebih tujuh tahun, dan bahkan untuk keperluan penenlitian dan pemuliaan telah dicoba untuk merangsang terjadinya pembungaan pada umur kurang lebih lima tahun. Dalam pertumbuhan karet diketahui bahwa menjelang berakhirnya musim hujan daun-daunnya mulai berguguran. Masa gugur daun tidak terjadi secara bersamaan, karena dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya jenis klon dan keadaan iklim setempat.
Penyerbukan bunga karet dapat berlangsung secara sendiri maupun bersilang. Penyerbukan silang terjadi dengan bantuan serangga seperti jenis-jenis nitudulidae, Phloeridae, Curculionidae, jenis-jenis lalat dan tabuhan kecil.
Proses pemasakan buah berlangsung selama 5-6 bulan. Musim panen biji berlangsung pendek, hanya sekitar 1,5 bulan. Sedangkan daya kecambah biji sangat cepat berkurang, terutama bila penanganannya kurang baik. Berdasarkan proses pembuahannya, pada karet dikenal tiga golongan biji, yaitu biji legitim, prope-legitim dan illegitim.

2. Kebun Induk Biji
Pohon induk biji adalah tanaman karet yang berasal dari klon tertentu yang berfungsi sebagai pohon penghasil biji yang akan dijadikan benih.
Biji yang dihasilkan oleh kebun induk biji klon ( clonal seeds ). Kebun induk biji dapat berupa kebun induk monoklon, biklon, polyklon.
Dalam memilih pohon induk biji perlu diperhatikan
a. Jenis klon
b. Macam kebun induknya ( monoklon, biklon, polyklon )
c. Bentuk pohonnya ( batang dan mahkotanya ), yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut
• Bentuk batang baik (lurus, dapat mempertahankan terpeliharanya batang utamanya )
• Percabangan baik
• Bentuk dan keadaan mahkota baik
• Tumbuh subur, sehat dan bebas dari gangguan hama/penyakit
d. Pembangaan dan pembuahannya lebat.


3. Benih
Tanaman karet dapat diperbanyak secara generatif dan vegetatif ( menggunakan klon ). Biji yang akan dipakai untuk bibit, terutama untuk penyediaan batang bagian bawahharus sungguh-sungguh baik.
Penyediaan benih karet dikenal ada beberapa biji klon. Biji-biji ini umumnya berasal dari kebun induk biji. Biji klon yang digunakan dibedakan menjadi tiga golongan yaitu:
a. Biji legitim ( legitim seeds )
Biji legitim adalah biji yang diperoleh dari kebun induk yang proses penyerbukannya diketahui secara pasti dari mana tepung sari ini berasal.biji legitim dapat diperoleh dari :
• Kebun induk monoklon
Bila pada kebun induk biji yang terdapat satu jenis klon, maka penyerbukan yang berlangsung antara bunga betina dan bunga jantan keduanya berasal dari klon yang sama. Kebun induk yang terdiri dari hanya klon LCB 1320 misalnya, akan menghasilkan biji LCB 1320 legitim.

• Hasil penyerbukan buatan
Bila dalam penyerbukan bunga betina LCB 1320 sengaja mendapat tepung sari dari bunga jantan PR 228 dengan penyerbukan cara buatan, maka biji yang dihasilkan pada pohon LCB 1320 adalah biji legitim. Cara ini dilaksanakan pada usaha pemuliaan karet.

b. Biji prope-legitim ( prope legitimate seed )
Biji prope-legitim diperoleh dari kebun induk biji yang pohon induknya diketahui secara pasti,akan tetapi pohon bapaknya hanya dikira-kira saja, yaitu klon-klon yang berbunga pada saat yang bersamaan dan letaknya berdekatan dengan pohon induknya


c. Biji illegitim ( illegitimate seed )
Biji illegitim diperoleh dari pohon induk tertentu yang diketahui sifat-sifatnya, akan tetapi tumbuhnya tercampur dengan berbagai jenis klon lainnya yang dapat menyerbuki klon tertentu .

Dalam penyediaan biji untuk batang bawah, yang terbaik adalah legitim dan prope-legitim. Pemakaian biji illegitim untuk keperluan batang bawah hanya dapat dibenarkan bila keperluan bibit sangat banyak, yang tidak dapat dicukupi oleh kedua biji tersebut.

Pisang bisa disebut buah kehidupan. Kandungan kalium buah ini mampu menurunkan tekanan darah, menjaga kesehatan jantung, dan memperlancar pengiriman oksigen ke otak.
Kalau darah, jantung, dan otak terganggu, bukankah kehidupan manusia terancam ?
Manusia telah mengonsumsi pisang sejak zaman dahulu kala. Kata pisang berasal dari bahasa Arab, yaitu maus yang oleh Linneus dimasukkan ke dalam keluarga Musaceae, untuk memberikan penghargaan kepada Antonius Musa, dokter pribadi kaisar Romawi (Octaviani Agustinus) yang menganjurkan untuk memakan pisang. Itulah sebabnya dalam bahasa Latin, pisang disebut Musa paradisiacal.
Menurut sejarah, pisang berasal dari Asia Tenggara yang oleh para penyebar agama Islam disebarkan ke Afrika Barat, Amerika Selatan, dan Amerika Tengah. Selanjutnya pisang menyebar ke seluruh dunia, meliputi daerah tropis dan subtropis. Negara-negara penghasil pisang yang terkenal di antaranya Brasil, Filipina, Panama, Honduras, India, Equador, Thailand, Karibia, Columbia, Meksiko, Venezuela, dan Hawai. Indonesia merupakan negara penghasil pisang nomor empat di dunia.
Di Asia, Indonesia termasuk penghasil pisang terbesar karena sekitar 50 persen produksi pisang Asia berasal dari Indonesia. Sentra produksi pisang di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi, Cianjur, Bogor, Purwakarta, Serang), Jawa Tengah (Demak, Pati, Banyumas, Sidorejo, Kesugihan, Kutosari, Pringsurat, Pemalang), Jawa Timur (Banyuwangi, Malang), Sumatera Utara (Padangsidempuan, Natal, Samosir, Tarutung), Sumatera Barat (Sungyang, Baso, Pasaman), Sumatera Selatan (Tebing Tinggi, OKI, OKU, Baturaja), Lampung (Kayu Agung, Metro), Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Bali, dan Nusa Tenggara Barat.
Tanaman Serbaguna
Pisang telah lama akrab dengan masyarakat Indonesia, terbukti dari seringnya pohon pisang digunakan sebagai perlambang dalam berbagai upacara adat.
Pohon pisang selalu melakukan regenerasi sebelum berbuah dan mati, yaitu melalui tunas-tunas yang tumbuh pada bonggolnya. Dengan cara itulah pohon pisang mempertahankan eksistensinya untuk memberikan manfaat kepada manusia. Filosofi tersebutlah yang mendasari penggunaan pohon pisang sebagai simbol niat luhur pada upacara pernikahan.
Iklim tropis yang sesuai serta kondisi tanah yang banyak mengandung humus memungkinkan tanaman pisang tersebar luas di Indonesia. Saat ini, hampir seluruh wilayah Indonesia merupakan daerah penghasil pisang.
Pisang tidak mengenal musim panen, dapat berbuah setiap saat. Hasilnya dapat mencapai 1-17 sisir setiap tandan atau 4-40 kg per tandan, tergantung jenisnya. Dalam satu tandan pisang tanduk terdapat 1-7 sisir, sedangkan pisang ambon 7-17 sisir. Buahnya dapat dimakan langsung atau diolah terlebih dahulu.
Pasar pisang di dalam negeri sangat baik karena hampir semua masyarakat kita mengonsumsi pisang. Umumnya masyarakat menginginkan pisang yang rasanya manis atau manis sedikit asam, serta beraroma harum. Di pasaran, pisang dijual dengan berbagai tingkatan mutu, dengan harga yang sangat bervariasi satu sama lain.
Selain buahnya, tanaman pisang juga dapat dimanfaatkan dari bagian bonggol hingga daunnya. Bonggol tanaman pisang (berupa umbi batang) dan batang muda dapat diolah menjadi sayuran. Bunga pisang (dikenal sebagai jantung pisang) dapat digunakan untuk sayur, manisan, acar, maupun lalapan. Daunnya dapat memberikan rasa harum spesifik pada nasi yang dibungkus dalam keadaan panas.
Jenis Pisang
Berdasarkan manfaatnya bagi kepentingan manusia, pohon pisang dibedakan atas tiga macam, yaitu pisang serat, pisang hias dan pisang buah.
Pada pisang serat (Musa textilis), yang dimanfaatkan bukan buahnya, tetapi serat batangnya untuk pembuatan tekstil. Pisang hias umunmya ditanam bukan untuk diambil buahnya tetapi sebagal hiasan yang cantik, contohnya pisang kipas dan pisang-pisangan.
Pisang buah (Musa paradisiaca) ditanam dengan tujuan untuk dimanfaatkan buahnya. Pisang buah dapat dibedakan atas empat golongan. Pertama, dapat dimakan langsung setelah matang (disebut juga pisang meja). Contohnya pisang kepok, susu, hijau, mas, raja, ambon kuning, ambon lumut, barangan, serta cavendish.
Kedua, dapat dimakan setelah diolah terlebih dahulu, contohnya tanduk, oli, kapas, dan bangkahulu. Ketiga, dapat dimakan langsung setelah masak maupun setelah diolah terlebih dahulu, contohnya kepok dan raja.
Keempat, dapat dimakan sewaktu masih mentah, misalnya pisang klutuk (pisang batu) yang berasa sepat dan enak untuk dibuat rujak. Pisang klutuk beserta kulitnya sering ditambahkan ke dalam rujak untuk mencegah sakit perut atau mulas setelah makan rujak.
Di Indonesia, terdapat lebih dari 230 jenis pisang. Namun, yang biasa dijual di pasaran dan umum dikonsumsi adalah barangan, raja, raja sereh, raja uli, rajajambe, raja molo, raja kul, raja tahun, raja bulu, kepok, tanduk, mas, ambon lumut, ambon kuning, nangka, kapas, kidang, lampung, dan pisang tongkat langit.
Pisang matang merupakan buah yang mudah busuk karena kadar airnya yang cukup tinggi. Untuk memperpanjang daya awet dan daya gunanya, buah pisang dapat diolah menjadi berbagai produk.
Buah pisang mentah dapat diolah menjadi gaplek, tepung, pati, sirop glukosa, tape, dan keripik. Buah pisang matang dapat diolah menjadi sale, selai, dodol, sari buah, anggur, pure, saus, nectar, pisang goreng, pisang epe, pisang rebus, kolak, getuk, ledre, pisang panggang keju, serta aneka kue lainnya.
METODE KERJA
ALAT
A. A.1. Alat yang digunakan dalam pengolahan biji karet
- Baskom
- Pisau
- Kayu untuk memecahkan biji karet
- Timbangan
- Wajan
- Pengaduk
- kompor

A.2. Alat yang digunakan dalam pengolahan bonggol pisang
- baskom
- pisau
- timbangan
- wajan
- pengaduk
- kompor

BAHAN
B. B.1. bahan yang digunakan dalam pengolahan biji karet
- Air gallon
- Garam
- Biji karet
- Minyak goreng
B.2. bahan yang digunakan dalam pengolahan biji pisang
- bonggol pisang
- garam
- kapur
- minyak goreng
- air gallon

PROSEDUR KERJA
A. Prosedur kerja pengolahan biji karet
1. Disiapkan biji karet 2 kg kemudian dikupas kulit kerasnya dengan hati – hati agar jangan sampai daging buah menjadi rusak.
2. Dibelah daging buah menjadi dua bagian
3. Direndam dalam air garam selama 1 hari kemudian ditiriskan
4. Dikupas kulit ari pada daging biji karet
5. Dipanaskan daging biji karet didalam cabinet dryer selama 15 menit
6. Digoreng biji karet hingga matang

B. Prosedur kerja pengolahan bonggol pisang
1. Bonggol pisang dipotong kemudian dicuci bersih
2. Diiris tipis bonggol pisang sesuai dengan yang diinginkan
3. Ditimbang sebanyak 2 kg
4. Direndam dengan air kapur selama 10 menit kemudian ditiriskan
5. Direndam dengan air garam selama 10 menit kemudian ditiriskan
6. Direndam dengan air gallon dibiarkan selama 1 hari
7. Ditiriskan kemudian dipanaskan didalam cabinet dryer selama ½ jam
8. Digoreng hingga matang

HASIL PENGAMATAN
Hasil pengamatan pengolahan biji karet dan pengolahan bonggol pisang

SAMPEL HASIL PENGAMATAN
RASA WARNA AROMA
1. Biji karet pahit Kuning kehitaman Khas karet
2. Bonggol pisang Khas bonggol pisang Kuning keputihan Khas bonggol pisang

PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan pada biji karet pada awalnya biji karet setelah dikupas kulit kerasnya kemudian direndam dengan larutan garam yang bertujuan untuk menghilangkan racun yang terdapat pada daging biji karet tersebut yang dapat menyebabkan pusing atau dapat juga mengakibatkan keracunan. Daging biji karet dikupas kulit arinya dengan tujuan untuk menhilangkan rasa pahit yang terdapat pada biji karet. Biji karet dipanaskan pada cabinet dryer dengan tujuan untuk mengurangi kadar air yang terdapat pada daging biji karet tersebut. Setelah melewati proses penggorengan dan dinyatakan telah matang rasa biji karet pahit hal ini kemungkinan proses perendaman daging biji karet dengan larutan garam kurang lama sehingga racun yang terdapat pada daging biji karet belum terbuang semua dan hal inilah yang menyebabkan biji karet menjadi pahit. Kemungkinan juga kulit ari yang terdapat pada daging biji karet belum terbuang semua sehingga daging biji karet terasa pahit.
Pada hasil pengamatan pengolahan bonggol pisang pada prosesnya irisan bonggol pisang direndam dengan larutan kapur dengan tujuan untuk melunakkan bonggol pisang dan menghilangkan getah yang masih terdapat pada irisan bonggol pisang tersebut. Kemudian irisan bonggol pisang direndam dengan larutan garam yang bertujuan untuk melarutkan larutan kapur hasil rendaman pertama dan juga melarutkan getah n zat – zat yang dapat membahayakan manusia. Irisan bonggol pisang direndam lagi dengan air gallon selama 1 hari dengan tujuan untuk melunakkan irisan bonggol pisang dan melarutkan zat – zat yang berbahaya. Kemudian irisan bonggol pisang dipanaskan didalam cabinet dryer dengan tujuan menguapkan air yang terkandung didalamnya. Setelah itu kemudian irisan bonggol pisang digoreng dengan penambahan bumbu sebagai penyedap rasa dan jadilah keripik bonggol pisang yang siap dikonsumsi dan aman untuk dikonsumsi.
Dari hasil pengamatan pada pengolahan biji karet dan pengolahan bonggol pisang diketahui bahwa ternyata biji karet dapat dijadikan sebagai bahan pangan dan buhkan dengan diolahnya biji karet menjadi bahan pangan berarti biji karet dapat dikomersilkan dan bercitarasa tinggi. Demikian halnya dengan bonggol pisang, bonggol pisang yang semula dianggap tidak berguna dan dibiarkan begitu saja hingga membusuk dan menjadi pupuk untuk tanaman lainnya dengan adanya pengolahan bonggol pisang menjadi keripik bonggol pisang hal ini berarti bonggol pisang dapat dimanfaatkan dan dapat dikonsumsi layaknya bahan pangan lainnya. Sejauh ini telah diketahui bahwa pohon pisang maupun buahnya sangat baik untuk kesehatan dan mengandung kalium yang tinggi yang mampu menurunkan tekanan darah, menjaga kesehatan jantung, dan memperlancar pengiriman oksigen ke otak.


KESIMPULAN
1. Perendaman larutan garam pada pengolahan biji karet bertujuan untuk menghilangkan racun yang terkandung didalamnya
2. Rasa pahit pada biji karet diakibatkan perendaman dengan larutan garam kurang lama dan kulit ari pada daging biji karet yang masih tersisa
3. Biji karet dapat dikonsumsi dengan aman dengan pengolahan yang baik
4. Perendaman dengan larutan kapur pada irisan bonggol pisang bertujuan untuk menghilangkan getah dan melunakkan irisan bonggol pisang
5. Perendaman dengan larutan garam pada bonggol pisang bertujuan melarutkan zat – zat yang berbahaya bagi manusia
6. Bonggol pisang mengandung kalium yang tinggi yang mampu menurunkan tekanan darah, menjaga kesehatan jantung, dan memperlancar pengiriman oksigen ke otak
7. Biji karet dan bonggol pisang dapat dikonsumsi dan bergizi













DAFTAR PUSTAKA
(http://id.wikipedia.org/wiki/tanaman karet )
(http://id.wikipedia.org/wiki/tanaman pisang )